Waktu ganti oli yang tepat kini sudah tidak terlalu relevan lagi jika berpatokan pada jarak tempuh. Namun perlu pula mempertimbangankan kondisi jalan yang kerap dilalui. berikut cara menghitungnya.

Setiap Anda melakukan perawatan berkala, baik di bengkel resmi maupun bengkel umum, sering kali ditanya tentang apakah akan sekaligus melakukan ganti oli. Namun terkadang Anda melihat terlebih dahulu, jarak tempuh kilometer (km) kendaraan Anda dengan waktu penggantian oli sebelumnya.

Interval waktu penggantian oli ini biasanya ada pada kertas cek yang sering kali digantung petugas bengkel di dekat setir. Pada kertas tersebut ada keterangan saat km berapa Anda mengganti oli dan pada km berapa Anda direkomendasikan kembali ganti oli.

Jarak yang dipakai oleh pihak bengkel biasanya 10.000 km. Padahal, cara mengukur waktu ganti oli yang tepat tidak selamanya seperti itu. Ada beberapa pengukuran lain yang saat ini dinilai lebih ideal.

1. Gunakan Hitungan Bulan

Jika mobil yang Anda miliki digunakan setiap hari dengan rute yang cukup padat, maka interval ganti oli perlu mengabaikan jarak. Karena untuk kondisi jalan raya perkotaan seperti Jakarta, tidak pernah lepas dari kemacetan.

Total jarak tempuh yang Anda butuhkan dari satu titik ke titik lain mungkin hanya 5 km. Namun akibat macet, maka mesin terus bekerja selama kemacetan tersebut. Itu sama aja dengan Anda menempuh perjalanan lancar lebih dari 5 km.

Untuk itulah ada baiknya Anda menghitung waktu ganti oli yang tepat dengan berpatokan pada ukuran bulan. Misalnya tiap 3-4 bulan sekali ganti oli walaupun mungkin ada saat dimana Anda berpergian namun tidak terjebak macet. Hal ini guna menjaga kualitas oli mesin tetap baik.

2. Pakai Ukuran Terendah

Bisa pula menentukan waktu ganti oli yang tepat dengan menghitung setengah dari rekomendasi km dari produsen oli. Misalnya produsen oli mengklaim oli bisa diganti tiap 10.000 km, maka tiap 5.000 km Anda melakukan ganti oli.

Pertimbangan ini balik lagi mengenai kondisi jalan yang Anda tempuh. Tidak jarang Anda akan menemui kemacetan di perjalanan sehingga mesin tetap bekerja walau jarak tempuh masih sedikit. Tentunya merawat mesin dengan menentukan waktu ganti oli yang tepat akan lebih baik daripada melakukan servis akibat kondisi rekomendasi oli motor matic terbaik di Indonesia yang buruk, bukan?